Sunday, February 28, 2010

Kem Bina Semangat Belajar ( Camp. Bisa )



Kenangan Terindah Barisan Fasilitator Program Kem Bina Semangat Pelajar di Sekolah Kebangsaan Tanjing Malim.

Monday, February 22, 2010

Luahan Seorang Ibu



Anakku,…
Bila ibu boleh memilih
Apakah ibu berbadan langsing atau berbadan besar karena mengandungmu
Maka ibu akan memilih mengandungmu…
Karena dalam mengandungmu ibu merasakan keajaiban dan kebesaran Allah

Sembilan bulan nak,… engkau hidup di perut ibu
Engkau ikut kemanapun ibu pergi
Engkau ikut merasakan ketika jantung ibu berdetak karena kebahagiaan
Engkau menendang rahim ibu ketika engkau merasa tidak nyaman, karena ibu kecewa dan berurai air mata…

Anakku,…
Bila ibu boleh memilih apakah ibu harus operasi caesar, atau ibu harus berjuang melahirkanmu
Maka ibu memilih berjuang melahirkanmu
Karena menunggu dari jam ke jam, menit ke menit kelahiranmu
Adalah seperti menunggu antrian memasuki salah satu pintu surga
Karena kedahsyatan perjuanganmu untuk mencari jalan ke luar ke dunia sangat ibu rasakan
Dan saat itulah kebesaran Allah menyelimuti kita berdua
Malaikat tersenyum diantara peluh dan erangan rasa sakit,
Yang tak pernah bisa ibu ceritakan kepada siapapun

Dan ketika engkau hadir, tangismu memecah dunia
Saat itulah… saat paling membahagiakan
Segala sakit & derita sirna melihat dirimu yang merah,
Mendengarkan ayahmu mengumandangkan adzan,
Kalimat syahadat kebesaran Allah dan penetapan hati tentang junjungan kita Rasulullah di telinga mungilmu

Anakku,…
Bila ibu boleh memilih apakah ibu berdada indah, atau harus bangun tengah malam untuk menyusuimu,
Maka ibu memilih menyusuimu,
Karena dengan menyusuimu ibu telah membekali hidupmu dengan tetesan-tetesan dan tegukan tegukan yang sangat berharga
Merasakan kehangatan bibir dan badanmu didada ibu dalam kantuk ibu,
Adalah sebuah rasa luar biasa yang orang lain tidak bisa rasakan

Anakku,…
Bila ibu boleh memilih duduk berlama-lama di ruang rapat
Atau duduk di lantai menemanimu menempelkan puzzle
Maka ibu memilih bermain puzzle denganmu

Tetapi anakku…
Hidup memang pilihan…
Jika dengan pilihan ibu, engkau merasa sepi dan merana
Maka maafkanlah nak…
Maafkan ibu…
Maafkan ibu…
Percayalah nak, ibu sedang menyempurnakan puzzle kehidupan kita,
Agar tidak ada satu kepingpun bagian puzzle kehidupan kita yang hilang
Percayalah nak…
Sepi dan ranamu adalah sebagian duka ibu
Percayalah nak…
Engkau adalah selalu menjadi belahan nyawa ibu…

Sunday, February 21, 2010

My Team





Barisan Fasilitator Sewaktu Program Di Sek.Men.Keb.Ampang Pecah

Like or Love





When u meet the person u love, ur heart beats faster,

but when u meet the person u like, u get happy.

In front of the person u love, winter seems like spring,

but in front of the person u like, winter is just a beautiful water.

If u look into the eyes of the one u love, u'll blush,

but if u look into the eyes of the u like, u'll smile.

In front of the one u love, u can't say everything in ur mind,

but in front of the one u like, u can split out ur ideas.

In front of the one u love, u tend to get shy,

but in front of the person u like, u can show ur own self.

When the person u love is crying, u'll cry with them,

but when the person u like is crying, u'll end up comforting.

The feeling of love begins from the eyes,

and the feeling of like begins from the ears.

So, if u stop liking the person u like, cover ur ears,

But if u try to close ur eyes,

It will turn into a drop of tears which blur ur visions and
remains in ur heart ever.........



To like and to love are 2 different things. Don't get mixed up!

ERTI PERSAHABATAN..



Dalam dunia ini, Kita tidak punya sesiapa kecuali diri sendiri

Tetapi dalam kita bersendiri,
Kita beruntung kerana mempunyai seorang sahabat yang memahami kita.

Sebagaimana kita mengharapkan keikhlasan dan kejujuran seorang sahabat, begitu juga dia.

Tetapi kita sering terlupa akan hal itu. Kita cuma mengambil kira tentang harapan dan perasaan kita.

Kita rasa dikhianati bila dia tidak menepati janjinya. Kita tidak memberi dia peluang untuk menerang keadaannya. Bagi kita, Itu alasannya untuk menutup kesilapan dan membela diri.

Kita terlupa, kita juga pernah membiarkan dia ternanti-nanti.. Kerana kita juga ada janji yang tidak ditepati.

Kita beri beribu alasan, memaksa dia menerima alasan kita. Waktu itu, terfikirkah kita tentang perasaannya??

Seperti kita, dia juga tahu rasa kecewa.. tetapi kita sering terlupa.

Untungnya mempunyai seorang kawan yang sentiasa di sisi kita pada waktu kita memerlukan dia.Dia mendengar luahan perasaan kita, segala rasa kecewa dan ketakutan, harapan dan impian kita luahkan, Dia memberi jalan sebagai laluan penyelesaian masalah. Selalunya kita terlalu asyik bercerita tentang diri kita, Hingga kadang-kadang terlupa kawan kita juga ada cerita yang ingin dikongsi bersama kita.

Pernahkah kita memberi dia peluang untuk menceritakan tentang rasa bimbangnya, rasa takutnya?Pernahkah kita menenangkan dia sebagaimana dia pernah menyabarkan kita? Ikhlaskah kita mendengar tentang kejayaan dan berita gembiranya?Mampukah kita menjadi sumber kekuatannya seperti mana dia meniup semangat setiap kali kita merasa kecewa dan menyerah kalah?

Dapatkah kita yakinkan dia bahawa kita boleh dipercayai, kita boleh dijadikan tempat untuk bersandar bila terasa lemah, agar tidak rebah? Bolehkah kita menjadi bahu untuk dia sandarkan harapan?

Sesekali jadilah kawan yang mendengar dari yang hanya bercerita.
Ambillah masa untuk memahami hati dan perasaan kawan,
Kerana dia juga seorang manusia; dia juga ada rasa takut, ada rasa bimbang, sedih dan kecewa. Dia juga ada kelemahan dan Dia juga perlukan kawan sebagai kekuatan.

Jadilah kita kawannya itu. Kita selalu melihat dia ketawa, tetapi mungkin sebenarnya dia tidak setabah yang kita sangka.

Disebalik senyumannya itu,
mungkin banyak cerita sedih yang ingin diluahkan, disebalik kesenangannya, mungkin tersimpan seribu kekalutan, kita tidak tahu..
tetapi jika kita cuba jadi sahabat seperti dia, mungkin kita akan tahu.

NurKasih Ilahi jadikan impian didunia cintamu
NurKalam Ilahi jadikan hiasan disudut hatimu.

Pembimbing Rakan Sebaya

Program Pembimbing Rakan Sebaya (PRS) diadakan adalah untuk melatih para belia dan remaja agar dapat menguasai kemahiran membantu supaya mereka dapat membantu rakan pelajar yang memerlukan pertolongan dari segi mental, sosial atau emosional, di samping melatih mereka membantu diri sendiri.

Selain itu, khidmat “pelajar membantu pelajar” merupakan satu khidmat sokongan yang penting di dalam perkhidmatan Bimbingan dan Kaunseling. Kursus ini dijalankan secara teori dan praktikal.

Program ini berasaskan konsep bahawa rakan sebaya merupakan orang yang paling rapat dan paling memahami masalah yang dihadapi oleh remaja/seseorang. Dengan itu mereka merupakan orang yang paling tepat bagi memberi nasihat bagi menangani sesuatu masaalah.

Program ini merangkumi bidang yang luas termasuk membantu mempelajari Teknologi Maklumat, Pembelajaran Bestari, Cara Belajar, malah digunakan dalam kempen anti dadah.

Program Pembimbing Rakan Sebaya Anti Dadah pula dimulakan pada awal tahun 2001. Program ini menekankan kepada konsep role model iaitu bekas penagih yang berjaya mengikuti program Pembimbing Rakan Sebaya dengan baik dan berkesan dijadikan sebagai peer educator.

Menteri Melawat Rumah Sakit Jiwa

Seorang menteri terhormat mengunjungi sebuah rumah sakit jiwa.
"Bagaimana keadaan kamu?" menteri tersebut bertanya pada pesakit.
"Senangkah kamu semua dengan segala apa yang ada disini?"
"Senang tuan!" para pesakit itu bersorak serentak.
"Apakah kelakuan kamu baik disini?"

"Baik tuan," ujar seorang pesakit.
"Kerana kami berkelakuan baik, pengarah rumah sakit ini membina sebuah kolam renang untuk kami, lengkap dengan papan anjal. Secara bergiliran kami diizinkan menggunakan papan anjal itu. Kalau kelakuan kami semakin baik, pengarah berjanji akan mengisi kolam renang itu dengan air bulan depan...."

Puisi untuk sahabat

sahabatku………

seberat apapun masalahmu
sekelam apapun beban hidupmu
jangan pernah berlari darinya
ataupun bersembunyi
agar kau tak akan bertemu dengannya
atau agar kau bisa menghindar darinya
karena sahabat…..

seberapa jauhpun kau berlari
dan sedalam apapun kau bersembunyi
dia pasti akan menemuimu
dalam sebuah episode kehidupanmu
sahabatku……

alangkah indahnya bila kau temui ia dengan dada yang lapang
persilahkan ia masuk dalam bersihnya rumah hati
dan mengkilapnya lantai nuranimu
hadapi ia dengan senyum seterang mentari pagi
ajak ia untuk menikmati hangatnya teh kesabaran
ditambah sedikit penganan keteguhan
sahabat…….

dengan begitu
sepulangnya ia dari rumahmu
akan kau dapati
dirimu menjadi sosok yang tegar
dalam semua keadaan
dan kau pun akan mampu dan lebih berani
untuk melewati lagi deraan kehidupan
dan yakinlah sahabat……..

kaupun akan semakin bisa bertahan
kala badai cobaan itu menghantam

Apa Ertinya Cinta Ku, Buat Diri Mu

Telah nyata, puisi ku buat mu.
Cinta disemadikan buat diri mu.
Nilai erti cinta ku untuk mu.
Umpama rindu saling merindu.

Erti dan bagaimana ingin mengerti.
Akan erti cinta mu buat diri ku ini.
Percayalah cinta ku, menyintai.
Untuk buat diri mu, yang ku cintai.

Ingin ku,mengisi cinta ku,
bersama diri mu, kecintaan ku.
Berilah erti, pengertian pada ku.
Hakikat pengisian cinta ku dan mu.

Pada pengertian cinta ku,
untuk dirimu, yang dicintai itu.
Saling memberilah antara mu dan ku.
Adakan perkara baik, mu dan aku.

Karya: Amzul Bin Ahmad (Perlis)

Ciri personaliti Lima Utama

Opennes to experience

Golongan yang berada dalam kumpulan ini mempuyai sikap atau minda yang terbuka terhadap sesuatu idea atau pendapat. Di samping itu mereka ingin sangat terdedah kepada sesutu pengalaman yang baru. Bagi golongan ini dunia ini merupakan “Tempat Pembelajaran” mereka, dan bagi golongan ini setiap daripada pengalaman yang diterima atau datang pada mereka akan di gunakan dengan sepenuhnya.

Mereka mempunyai sifat ingin tahu (intellectually curious) yang begitu mendalam. Mereka suka pada sesuatu benda yang cantik dan menghargai kesenian. Golongan ini juga lebih peka terhadap emosi mereka dan suka membandingkan diri mereka dengan orang yang terdekat dengan mereka. Mereka bertindak dan berfikir secara cara tersendiri (individualistic) dan dalam cara yang kurang berkonfrontasi.

Orang yang kurang mempunyi sifat dominan dalam ciri ini mempunyai daya presepsi dan pemikiran yang cetek dalam sesuatu hal. Mereka lebih suka pada sesuatu yang terus terang dan kurang kompleks.Mereka mempunyai tangapan (prasangka) atau kekhuatiran (wasangka) yang salah tentang perkara yang berkaitan dengan seni dan sains. Golongan ini lebih bersifat konservatif dan tidak suka pada perubahan khususnya yang drastik.

Sikap terbuka (openess to experience) ini pada pandangan ramai ahli sosiologi adalah sihat dan lebih matang dari aspek pemikiran dan tindak-tanduk mereka.Walau bagaimanapun pemikiran terbuka dan tertutup ini berguna pada situasi atau persekitaran yang berbeza.

Kajian juga menunjukkan bahawa golongan yang berfikiran tertutup ini lebih cenderung untuk memasuki bidang pekerjaan seperti pegawai polis , bahagian pemasaran dan jualan dan amat bagus dalam bidang-bidang ini.


Conscientiousness

Nilai mempunyai kesedaraan yang tinggi ialah satu ciri personaliti dimana seorang individu itu amat berhati-hati semasa membuat sebarang keputusan,atau satu kualiti yang wujud dalam diri seorang manusia yang bertindak mengikut kesedaran mindanya.

Ciri ini merujuk kepada seseorang yang mempunyai kesedaran yang di antaranya merangkumi kehidupan sehariannya, persekitarannya dan masyarakat sekelilingnya. Bentuk kesedaran kita wujud melalui tindak balas impuls kita. Kesedaran kita berdasarkan cara kita mengawalnya,mengurusnya dan cara kita bertindak berdasarkan impuls yang diterima.

Antara ciri yang dipunyai oleh golongan ini adalah seperti boleh dipercayai, sanggup berkerja keras untuk sesuatu ,menepati masa, kemas dari segi kerjanya dan keperibadian luarannya, berdisiplin , bercita-cita tinggi dan mempunyai atau suka pada kehidupan yang teratur (organized) .

Akan tetapi masalah yang dihadapi oleh golongan ini adalah mereka sering dan selalu berkerja keras (workaholics) dan dikategorikan dalam satu tingkah laku yang disebut sebagai “Obsessive Compulsive Perfectionists Behavior”.Tambahan pula, individu yang tinggi dalam nilai ini kadang-kala membosankan disebabkan oleh sifat atau sikap mereka yang tidak ingin mengambil risiko dan kurang ingin terdedah kepada persekitaran (less adventurous).

Golongan yang kurang mempunyai kesedaran (unconscienctiousness) lazimnya akan di kritik kerana tidak mempunyai cita-cita, kurang di percayai, dan tidak beramanah.Tetapi, golongan ini tidak akan di copkan sebagai orang yang membosankan.

Menurut satu kajian yang di lakukan,dikatakan bahawa kesedaran kita terletak pada bahagian lateral belakang otak kita dan di katakan orang yang mempunyai kesedaran yang tinggi mempunyai bentuk kepala yang berbentuk seakan kubah (dome-shaped) ,manakala orang yang mempunyai kesedaran yang kurang mempunyai bentuk kepala yang berbentuk seakan bujur (oval shaped)


Extrovent

Golongan yang berada dalam kumpulan ini biasanya bersikap “out going” , penuh bertenaga dan biasanya bersikap positif.Individu yang tergolong dalam kumpulan ini mempunyai minat terhadap orang lain atau persekitaran mereka dari dirinya sendiri. Persepsi dan perspektif mereka terhadap sesuatu perkara itu terutamanya tentang hidup ini pada kebiasaannya ialah positif.Bagi golongan ini, dunia ini merupakan “Taman Permainan” mereka.Semasa berada didalam kumpulan mereka, mereka suka sangat bercakap,menilai diri mereka dan mendapat perhatian.

Berbanding dengan kumpulan ini terdapat satu kumpulan lagi yang betul-betul berbeza dari kumpulan Extrovent iaitu kumpulan yang di kenali sebagai golongn Introvent. Golongan introvent ini kurang dari segala aspek yang di miliki oleh kumpulan golongan Extrovent. Antara ciri personaliti yang di miliki oleh golongan ini adalah seperti kurang bertenaga, suka persendirian, dan biasanya kurang berhubung dengan masyarkat sekeliling.

Kurang penglibatan mereka dalam masyarakat bukan bermakna mereka ini “Anti-sosial”, sedih (depressed) atau berasa malu ,tetapi mereka ini tidak perlu banyak stimulasi dari persekitaran mereka berbanding dengan yang berada dalam golongan extrovent dan lebih memilih untuk bersendirian .


Agreeable

Seseorang individu mempunyai pendapat yang berbeza tentag sesuatu perkara yang berkaitan dengan kerjasama dan keharmonian sosial diantara masyarakatnya. Individu yang mempunyai nilai yang tinggi dalam ciri ini menghargai perhubungan diantara orang ramai .Jadi lazimnya orang yang mempunyai nilai yang tinggi dalam ciri ini berperikemanusian,peramah, suka menolong ,dermawan dan sanggup berkompromi dengan orang lain walaupun dengan kepentingan mereka yang akan mungkin tergugat.

Individu yang senang berkompromi ini mempunyai pandangan yang optimistik terhadap manusia, mereka senang melihat pada kebaikan yang ada pada orang. Individu yang senang berkompromi ini senang mendapat dan mengekalkan hubungan dengan orang lain.Mereka dapat mengekalkan status populariti mereka dengan baik.

Individu yang kurang mempunyai trait ini meletakkan kepentingan diri sendiri daripada bergaul dengan orang ramai .Mereka tidak mengambil peduli tentang masalah orang lain dan tidak kisah akan pandangan orang ramai tentang diri mereka.Kadang- kala mereka berprasangka terhadap motif orang lain dan ini membuatkan mereka bersifat wasangka , tidak berkerjasama dan kurang peramah.

Tetapi keburukan memiliki.trait ini ialah antaranya orang ini kurang sesuai untuk membuat kerja-kerja yang lasak atau yang memerlukannya membuat keputusan yang berpendirian yang kukuh contoh dalam bidang koprat.Individu yang sebaliknya pula boleh menjadi seorang saintist, pegawai tentera,ahli koprat, pengkritik, ahli perniaga atau tentera.


Neuroticism

Trait ini merujuk kepada mereka yang kebiasannya berpandangan negatif. Mereka yang bertahap tinggi dalam trait ini pada mulanya merasa satu sifat yang negatif yang spesifik contoh seperti kemarahan, kemuraman (depression), ketakutan atau kebimbangan pada sesuatu isu, tapi kemungkinan orang ini akan merasakan lebih dari salah satu emosi-emosi negatif ini pada satu-satu masa yang tertentu atau pada masa yang sama juga.

Mereka dalam golongan ini mempunyai emosi yang reaktif. Ini dikatakan demikian kerana mereka bertindak dengan lebih beremosi terhadap sesuatu perkara atau peristiwa yang pada padangan atau response orang lain adalah biasa.Reaksi mereka terhadap perkara-perkara ini adalah lebih tertekan.

Mereka lebih tercenderung untuk memandang sesuatu situasi yang normal sebagai mengancam nyawa dan kekecewaan yang kecil dalam hidup mereka sebagai sesuatu yang sangat susah.Disebabkan emosi-emosi yang negatif ini berpanjangan, pada kebiasaannya golongan ini tertekan sepanjang masa. Disebabkan oleh faktor-faktor ini, golongan ini tidak dapat berfikir secara logik.

PELUANG untuk Setiap pelajar diberi peluang dan layanan yang adil saksama walaupun dia baru mendaftar masuk ke Sekolah Berasrama Penuh Integrasi (SBPI) Gombak pada tingkatan empat, tegas Pengetuanya, Shariffah Asmak Alwee.

Menurut beliau, seperti pelajar lain, mereka juga diberi peluang untuk terlibat dalam kegiatan kokurikulum sama ada sebagai ahli biasa mahupun sebagai pengurusan tertinggi.

"Pelajar senior tidak boleh memonopoli setiap jawatan. Pentadbiran sekolah akan memastikan ia diagihkan secara adil berdasarkan merit dan keupayaan setiap individu," jelasnya.

Justeru, katanya, bagi memupuk semangat kerjasama, para pelajar baru ini disambut oleh kawan angkat masing-masing pada hari pendafataran di sekolah itu baru-baru ini.

Beliau berkata, dengan adanya ikatan awal antara pelajar tingkatan empat baru dan lama ini akan mengeratkan kemesraan dan memudahkan mereka untuk saling bantu-membantu terutama dalam soal akademik.

"Biasanya pelajar baru menghadapi masalah dalam mengikuti proses pengajaran dan pembelajaran (P&P) di SBP yang pantas dan terkehadapan," ujarnya lagi.

Bagaimanapun, kata Shariffah Asmak, perkara ini dapat diatasi secara perlahan-lahan apabila mereka sudah dapat menyesuaikan diri dengan jadual dan suasana kehidupan di asrama.

Manakala Guru Penolong Kanan Akademik, Salleh Ismail pula memberitahu, kehadiran pelajar baru ini memberi kesan positif dalam menggalakkan persaingan secara sihat dalam serba-serbi.

Jelas beliau, prestasi akademik juga akan meningkat kerana ego masing-masing saling tercabar.

"Kedua-dua kelompok pelajar ini ingin membuktikan siapa lebih hebat, namun ia berlangsung secara ilmiah dan sihat," tambahnya.

Seorang bapa, Abd Hakim Ahmad, 50, dari Sekinchan, Selangor berbangga dan gembira kerana anaknya terpilih serta menjadi sebahagian daripada 87 pelajar baru yang mendaftar di SBPI Gombak.

Kegembiraan ini, katanya, berdasarkan keyakinannya kepada sistem sekolah berasrama penuh (SBP) yang terbukti cemerlang dalam pelajaran dan juga sahsiah.

"Keselamatan juga terjamin dengan pengawasan sepenuhnya oleh pihak sekolah," kata Abd Hakim.

Bagi pelajar baru, Muhammad Amirruddin Abu Bakar pula, peluang belajar di SBPI Gombak akan dimanfaatkan sepenuhnya.

"Saya akan mendisiplinkan diri dengan segala peraturan yang ada demi masa depan," ujarnya penuh semangat.

Rakan barunya, Mohad Jizri Ismail berkata, kehadiran pelajar baru ini memberi cabaran baru kepada dia dan pelajar sedia ada.

Pada masa yang sama, katanya, kita mengalu-alukan kedatangan mereka.

"Selain dapat rakan baru, kami juga boleh berpadu tenaga mengharumkan nama sekolah sama ada dalam bidang sukan atau bidang akademik," katanya.

TUJUAN KAUNSELING

Para profesional di bidang kaunseling dan psikoterapi mempunyai pendapat yang berbeza tentang kaunseling dan psikoterapi. Kaunseling mempunyai dua jenis tujuan, iaitu tujuan proses dan tujuan terakhir. Tujuan atau matlamat proses merupakan yang ingin dicapai dalam masa yang singkat. Tujuan proses terus melibatkan klien di dalam proses kaunseling sehingga kaunselor dan klien bersetuju bahawa klien tidak lagi memerlukan perkhidmatan lanjut. Untuk mencapai tujuan proses ini, pertemuan awal sangatlah penting kerana sekiranya klien tidak merasa selamat atau tidak percaya dengan kaunselornya, maka dia tidak akan mahu meneruskan proses dan perhubungan kaunseling tersebut.

Tujuan terakhir mementingkan hasil atau kesan perkhidmatan kaunseling dalam jangka masa yang panjang. Tujuan terakhir adalah perubahan atau perkembangan yang akan dialami oleh klien hasil daripada perkhidmatan kaunseling. Di antara konsep yang diutamakan ialah kesedaran kendiri, penyuburan kendiri, individu yang berfungsi sepenuhnya dan kesejahteraan kendiri. Tujuan terakhir merupakan persoalan yang dihadapi oleh manusia dan tidak terhad kepada individu yang mempunyai masalah sahaja, bahkan merupakan tujuan setiap manusia yang ingin hidup dengan lebih bermakna, berfungsi dengan sepenuhnya bergerak dan dinamik.

Lima tujuan kaunseling iaitu:

1. Menolong mengubah tingkah laku klien.
2. Menambahkan kemahiran klien mengendalikan kehidupannya sendiri, terutama mereka yang terlalu bergantung kepada orang lain atau terlalu bimbang dan ragu-ragu tentang dirinya.
3. Menambahkan kemahiran klien membuat keputusan pada saat-saat penting. Klien diharapkan dapat menilai sesuatu situasi, membuat pemilihan dengan bijaksana, tahu bagaimana dan mengapa keputusan tertentu mesti dibuat, apakah kemungkinan akibat atau kesannya dan sedia menghadapi sebarang risiko akibat keputusan tersebut.
4. Membaiki perhubungan klien dengan ahli-ahli masyarakatnya. Ramai orang menghadapi masalah dalam perhubungan dengan individu-individu lain. Masalah ini mempunyai hubungan yang rapat dengan konsep kendiri, sama ada konsep kendiri yang rendah atau sebaliknya. Diharapkan proses kaunseling dapat menolong klien meningkatkan kualiti perhubungannya dengan orang lain, misalnya perhubungan dalam keluarga, perkahwinan, rakan sebaya dan seterusnya dalam masyarakat. Perhubungan yang berkesan meningkatkan mutu kesejahteraan kehidupan individu.
5. Membantu perkembangan bakat klien. Kaunselor membantu klien mengenal pasti kebolehan dan bakatnya supaya dia dapat mengambil tindakan yang sewajarnya.

Kaunseling mementingkan perubahan yang tertentu tetapi keseluruhan perubahan pada diri seseorang individu itu hingga menyebabkan dia merasa sejahtera. Objektif kaunseling yang utama ialah untuk memberi inspirasi kepada klien bagi menilai, membuat, menerima dan mengambil tindakan terhadap pilihan atau keputusan yang dibuatnya. Bagi mereka, kaunseling menolong klien mempelajari proses membuat keputusan, sehingga akhirnya dia dapat membuat keputusan tanpa sentiasa mengharapkan bantuan orang lain. Pelbagai tujuan telah diutarakan oleh mereka yang banyak pengalaman, pengetahuan dan kemahiran dalam bidang ini. Satu hakikat yang nyata ialah tujuan itu tidak sama pada semua orang. Di dalam perkembangan proses kaunseling, tujuan bagi seseorang klien itu mungkin diubahsuai dari semasa ke semasa. Usaha membina tujuan mestilah dianggap sebagai suatu tindakan yang tidak kaku, statik atau tetap; dan perlu dibuat penilaian bersama oleh klien dan kaunselor mengikut keperluan klien.

Secara umumnya, bolehlah disimpulkan bahawa kaunseling menolong seorang klien:

* Memahami diri dan situasinya;
* Mengenal pasti keperluannya;
* Menerima realiti hidupnya;
* Membuat rancangan yang realistik untuk mengendalikan hidupnya;
* Bertanggungjawab ke atas diri dan perbuatannya;
* Dan seterusnya menjadi individu yang berfungsi dengan sepenuhnya.

Tujuan terakhir supaya klien bertanggungjawab ke atas diri dan perbuatannya sehingga menjadi individu yang berfungsi sepenuhnya tidak mungkin dapat dicapai dalam masa yang singkat. Ia merupakan tujuan hidup setiap insan yang inginkan kesejahteraan hidup di dunia. Walaubagaimana pun tidaklah dapat dinafikan bahawa setiap klien dan kaunselor mempunyai tujuan-tujuan jangka pendek yang lebih khusus yang ingin dicapai dalam masa yang singkat.

Setiap manusia mesti dilihat menurut konteks sesuatu situasi di antara diri dan situasi yang menimbulkan masalah-masalah berkenaan, difahami bagaimana, mengapa dan kenapa, supaya dapat diterima hakikat yang sebenar dan dapat dibina tujuan-tujuan hidup yang lebih realistik dan lebih bermakna. Jika dilihat dari segi ini, tujuan juga merupakan suatu proses yang dinamik, di dalam perjalanan hidup di dunia ini yang penuh dengan cabaran dan ketidakpastian. Masalah individu yang berhubung dengan kerunsingan, psikologi, peribadi dan ketidaksejahteraan, kebanyakannya berpunca dari dalam diri individu itu sendiri kerana tidak memahami diri dan situasi serta tidak mempunyai jangkaan atau harapan yang realistik terhadap hidup. Persoalan-persoalan asas seperti siapakah aku, dari manakah asalku, apakah tujuan hidupku, siapakah yang menjadikan aku, untuk apakah aku dihidupkan dan seumpamanya sepatutnya diberi perhatian yang wajar.

Diharapkan klien dapat belajar mengendalikan hidupnya sendiri daripada pengalaman dalam proses dan perhubungan kaunseling. Dalam proses kaunseling, klien belajar tetapi kaunselor tidak mengajar. Fungsi kaunselor adalah sebagai ‘pemandu’ yang pada mulanya diperlukan untuk menunjuk jalan dan menemani klien dalam perjalanannya, memahami diri dan situasinya serta mengenal pasti keperluannya. Setelah tujuan ini tercapai, barulah fungsi dan peranan kaunselor tercapai dengan sempurnanya. Semakin berkurangan sehingga sampai klien tidak lagi memerlukannya kerana dia sudah dapat meneruskan perjalanannya sendiri tanpa bantuan daripada kaunselor lagi.

PERGERTIAN KAUNSELING

Kaunseling berasal daripada perkataan bahasa Inggeris "counselling" yang boleh difahami oleh semua orang, tetapi mereka mungkin memahaminya dalam pergertian yang berbeza. Dalam pengertian yang luas, sebenarnya setiap orang terlibat dalam aktiviti kaunseling baik secara langsung atau tidak langsung, terutamanya ibu bapa, guru, pemimpin agama, peguam, doktor, jururawat dan juga semua yang terlibat dengan proses mendidik dan kebajikan masyarakat.

Kaunseling bukanlah perkara baru malah manusia selalu melakukan aktiviti rundingcara sesama mereka. Kaunseling merupakan kebolehan seseorang menolong orang lain untuk mengatasi masalah dan mencapai kesejahteraan hidup di dunia. Apa yang ketara kaunseling merupakan alat asas bagi kebanyakan profesional. Secara amnya dapat dikatakan bahawa konsep kaunseling diamalkan di dalam bidang pendidikan, perubatan, agama, kemasyarakatan, pemulihan, perkahwinan dan keluarga.

Kaunseling sebagai satu profesion mempunyai asas yang saintifik dan objektif daripada bidang psikologi, sosiologi, psikiatri, antropologi dan falsafah. Ia tumbuh dan berkembang hasil daripada dapatan penyelidikan tentang perkembangan sahsiah manusia serta teori-teori pembelajaran. Di samping itu, ia juga berkembang daripada situasi, faktor atau keadaan yang kurang saintifik dan kurang objektif. Ini berdasarkan kepada kepercayaan:

* Bahawa setiap individu dapat menentukan matlamat hidupnya dan memberi makna kepada kehidupan masing-masing.
* Mengakui hakikat bahawa hidup ini penuh dengan cabaran dan manusia bertanggungjawab terhadap arah kehidupan masing-masing. Kaunseling merupakan proses bersemuka di antara kaunselor dan klien, iaitu orang yang meminta pertolongan sama ada datang sendiri ataupun dirujuk. Tujuan pertemuan itu adalah untuk mencari alternatif yang paling sesuai bagi klien membuat keputusan menyelesaikan masalah dirinya, di samping mengetahui baik buruk dan kekangan yang akan dihadapi oleh klien atas keputusannya itu.

Kaunseling adalah proses interaksi yang membolehkan individu memahami diri dan situasinya. Proses ini akan mengakibatkan pembentukan atau penjelasan matlamat dan nilai hidup individu itu hingga dia dapat menentukan tindakan yang wajar untuk masa depannya. Kaunseling juga ialah proses pertemuan interaksi bersemuka antara seorang kaunselor dengan klien yang mengakibatkan berlaku perubahan pada klien.

Kaunseling bukanlah bertujuan untuk menolong klien menyesuaikan diri dengan masyarakat, tetapi ia menolong klien memahami dirinya yang sebenar – apa kelebihan dan kekurangannya; apa yang boleh dilakukan dengan mudah; apa yang boleh dilakukan tetapi menghadapi masalah dan apa yang tidak boleh dilakukannya langsung.

Kaunseling dirujuk sebagai proses apabila seorang klien diberi peluang untuk meneroka aspek diri dan kehidupan yang menimbulkan kesusahan atau masalah baginya. Penerokaan ini akan menimbulkan kesedaran tentang diri dan situasinya serta pilihan-pilihan yang ada padanya. Proses ini diharap akan dapat menolong klien itu mengesan halangan-halangan dan mengenal pasti bakat atau kebolehannya untuk hidup dengan lebih sempurna.

Kesimpulannya, kaunseling merupakan proses pertolongan. Melalui proses ini, klien dibimbing membuat keputusan sendiri. Asas bagi proses ini ialah perhubungan antara kaunselor dengan klien atas dasar bahawa kesan perhubungan itu akan menyebabkan klien berubah.